Adab Bergaul Antara Lawan Jenis
Islam adalah agama yang
sempurna, di dalamnya diatur seluk-beluk kehidupan manusia, bagaimana
pergaulan antara lawan jenis. Di antara adab bergaul antara lawan jenis
sebagaimana yang telah diajarkan oleh agama kita adalah:
1. Menundukkan pandangan terhadap lawan jenis
Allah berfirman yang artinya, “Katakanlah kepada laki-laki beriman:
Hendahlah mereka menundukkan pandangannya & memelihara
kemaluannya.” (QS. an-Nur: 30). Allah juga berfirman yang artinya,”Dan
katakalah kepada wanita beriman: Hendaklah mereka menundukkan pandangannya & memelihara kemaluannya.” (QS. an-Nur: 31)
2. Tidak berdua-duaan
Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Janganlah seorang laki-laki
berdua-duaan (kholwat) dgn wanita kecuali bersama mahromnya.” (HR.
Bukhari & Muslim)
3. Tidak menyentuh lawan jenis
Di dlm
sebuah hadits, Aisyah radhiyallahu ‘anha berkata, “Demi Allah, tangan
Rasulullah tak pernah menyentuh tangan wanita sama sekali meskipun saat
membaiat (janji setia kepada pemimpin).” (HR. Bukhari). Hal ini karena
menyentuh lawan jenis yang bukan mahromnya merupakan salah satu perkara
yang diharamkan di dlm Islam. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam
bersabda, “Seandainya kepala seseorang ditusuk dgn jarum besi, (itu)
masih lebih baik daripada menyentuh wanita yang tak halal baginya.” (HR.
Thabrani dgn sanad hasan)
Jika memandang saja terlarang, tentu bersentuhan lebih terlarang karena godaannya tentu jauh lebih besar.
Salah Kaprah Dalam Bercinta
Tatkala
adab-adab bergaul antara lawan jenis mulai pudar, luapan cinta yang
bergolak dlm hati manusia pun menjadi tak terkontrol lagi. Akhirnya,
setan berhasil menjerat para remaja dlm ikatan maut yang dikenal dgn
“pacaran“. Allah telah mengharamkan berbagai aktifitas yang dapat
mengantarkan ke dlm perzinaan. Sebagaimana Allah berfirman yang artinya,
“Dan janganlah kamu mendekati zina, sesugguhnya zina itu adalah
suatu perbuatan yang keji & suatu jalan yang buruk.” (QS. al-Isra’:
32). Lalu pintu apakah yang paling lebar & paling dekat dgn ruang
perzinaan melebihi pintu pacaran?!!
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa
sallam bersabda, “Sesungguhnya Allah menetapkan utk anak adam bagiannya
dari zina, yang pasti akan mengenainya. Zina mata adalah dgn memandang,
zina lisan adalah dgn berbicara, sedangkan jiwa berkeinginan &
berangan-angan, lalu farji (kemaluan) yang akan membenarkan atau
mendustakannya.” (HR. Bukhari & Muslim). Kalaulah kita ibaratkan
zina adalah sebuah ruangan yang memiliki banyak pintu yang
berlapis-lapis, maka orang yang berpacaran adalah orang yang telah
memiliki semua kuncinya. Kapan saja ia bisa masuk. Bukankah saat
berpacaran ia tak lepas dari zina mata dgn bebas memandang? Bukankah dgn
pacaran ia sering melembut-lembutkan suara di hadapan pacarnya?
Bukankah orang yang berpacaran senantiasa memikirkan & membayangkan
keadaan pacarnya? Maka farjinya pun akan segera mengikutinya. Akhirnya
penyesalan tinggallah penyesalan. Waktu tidaklah bisa dirayu utk bisa
kembali sehingga dirinya menjadi sosok yang masih suci & belum
ternodai. Setan pun bergembira atas keberhasilan usahanya….
Iblis, Sang Penyesat Ulung
Tentunya
akan sulit bagi Iblis & bala tentaranya utk menggelincirkan
sebagian orang sampai terjatuh ke dlm jurang pacaran gaya cipika-cipiki
atau yang semodel dgn itu. Akan tetapi yang perlu kita ingat, bahwasanya
Iblis telah bersumpah di hadapan Allah utk menyesatkan semua manusia.
Iblis berkata, “Demi kekuasaan-Mu, aku akan menyesatkan mereka
semuanya.” (QS. Shaad: 82). Termasuk di antara alat yang digunakan Iblis
utk menyesatkan manusia adalah wanita. Rasulullah shallallahu ‘alaihi
wa sallam bersabda,”Tidaklah aku tinggalkan setelahku fitnah (ujian)
yang lebih berbahaya bagi laki-laki daripada wanita.” (HR. Bukhari &
Muslim). Kalaulah Iblis tak berhasil merusak agama seseorang dgn
menjerumuskan mereka ke dlm gaya pacaran cipika-cipiki, mungkin cukuplah
bagi Iblis utk bisa tertawa dgn membuat mereka berpacaran lewat
telepon, SMS atau yang lainnya. Yang cukup menyedihkan, terkadang gaya
pacaran seperti ini dibungkus dgn agama seperti dgn pura-pura bertanya
tentang masalah agama kepada lawan jenisnya, miss called atau SMS
pacarnya utk bangun shalat tahajud & lain-lain.
Ringkasnya
sms-an dgn lawan jenis, bukan saudara & bukan karena kebutuhan
mendesak adalah haram dgn beberapa alasan: (a) ini adalah semi
berdua-duaan, (b) buang-buang pulsa, & (c) ini adalah jalan menuju
perkara yang haram. Mudah-mudahan Allah memudahkan kita semua utk
menjalankan perintah-Nya serta menjauhi larangan-Nya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar